Java telah hadir dalam
dunia pemrograman selama satu dekade lebih. Sudah ada beberapa bahasa
pemrograman lainnya yang berusaha menyamai bahkan menggantikan kedudukan Java
sebagai bahasa pemrograman yang pertama kali memperkenalkan pemrograman lintas
platform secara independen tidak tergantung pada sebuah mesin. Java juga
memperkenalkan diri sebagai bahasa pemrograman yang mendukung konsep OOP
(Object Oriented Programming) secara total. Maksudnya adalah bahwa sejak awal
mula Java diciptakan, Java memang dibuat untuk mendukung konsep OOP tersebut.
Oleh karena itu, struktur bahasa pemrograman Java harus memiliki sebuah class
utama dan sebuah method utama (main method).
SEKILAS
SEJARAH JAVA
Bahasa pemrograman Java
dimulai dari sebuah tim pengembang software dari Sun Microsystem yang dipimpin
oleh James Gosling dan Patrick Naughton. Pada tahun 1991, Sun Microsystem
mengembangkan sebuah bahasa pemrograman yang berukuran kecil untuk diimplementasikan
pada alat elektronik rumah tangga seperti switchbox TV kabel. Berhubung alat
tersebut tidak memiliki banyak memori, maka bahasa yang digunakan harus sangat
kecil dan menghasilkan kode yang kecil pula. Permasalahan lainnya adalah
alat-alat tersebut memiliki CPU yang berbeda-beda karena dibuat oleh manufaktur
yang berbeda. Jadi sangat diharuskan bahasa pemrograman tersebut tidak terikat
pada sebuah arsitektur mesin tertentu saja.
Oleh karena adanya
keharusan sebuah bahasa pemrograman yang kecil, menghasilkan kode yang kecil
pula dan harus platform independen (tidak terikat pada platform) membuat tim
pada proyek tersebut terinspirasi oleh ide pemrograman yang sama yang telah
ditemukan oleh Niklaus Wirth, penemu Pascal. Jadi, penemu bahasa Pascal juga memiliki
pemikiran tentang sebuah software bahasa pemrograman yang portabel dan tidak
tergantung pada sebuah platform atau mesin. Bahasa pemrograman komersial yang
disebut UCSD Pascal tersebut menghasilkan kode intermediate yang diperuntukkan
bagi sebuah mesin virtual. Jadi, kode asli dari bahasa pemrograman tersebut
tidak tergantung pada mesin ataupun platform sistem operasi karena UCSD Pascal
menghasilkan intermediate code yang selanjutnya akan dikompilasi atau
diterjemahkan oleh mesin virtual ke kode mesin di mana kode tersebut
dijalankan.
Prinsip yang sama juga
digunakan oleh tim dan Sun Microsystem, hanya saja pada Java mesin virtualnya
disebut Java Virtual Machine (JVM). Akan tetapi karena mereka kebanyakan
berlatar belakang Unix, mereka membuat bahasa pemrograman tersebut menggunakan
bahasa C++ bukan Pascal. Jadi, jika JVM ada, maka kode ash program akan dapat
dijalankan pada mesin yang berbeda-beda dan platform sistem operasi yang
berbeda. Pada awal-awal pembuatannya Java juga telah dirancang untuk memenuhi
standar bahasa pemrograman yang menggunakan metode pemrograman beroientasi pada
objek. Bahasa ini pada awalnya disebut “Oak” oleh James Gosling. Akan tetapi
setelah mereka menyadari bahwa sudah ada bahasa pemrograman yang menggunakan
nama tersebut mereka menggantinya dengan “Java”. Bahasa ini sebenarnya berhasil
membuat sebuah alat elektronik yang berupa remote kontrol menjadi “pintar”,
tetapi pada kenyataannya tidak ada yang mau memproduksi alat tersebut.
Pada tahun-tahun
tersebut perkembangan internet sangat pesat. Namun saat itu browser juga masih
jarang ditemui. Pada tahun 1994 kebanyakan orang menggunakan Mosaic, yaitu
sebuah browser nonkomersial yang dibuat oleh Marc Andreessen pada tahun 1993 di
supercomputing center Universitas Illinois. Pada pertengahan tahun 1994 para
pengembang Java menyadari bahwa mereka dapat saja membangun sebuah browser yang
lebih fleksibel daripada yang lainnya. Selanjutnya, dibuatlah HotJava browser
yang dikerjakan oleh Patrick Naughton dan Jonathan Payne. Tujuan utama dari
pembuatan browser tersebut tidak lain adatah untuk mempromosikan bahasa Java
dan memamerkan kekuatannya. Java juga memiliki kekuatan pada aplikasi yang
disebut applet yang juga berhubungan dengan browser.
Booming bahasa Java
dimulai pada tahun 1995 ketika Netscape memutuskan untuk menggunakan Java pada
web browsernya, yaitu Netscape Navigator pada Januari 1996. Hal ini kemudian
diikuti oleh raksasa-raksasa software seperti IBM, Symantec, Inprise, dan masih
banyak yang lainnya termasuk Microsoft dengan Internet Explorer-nya.
Sun sendiri merilis
Java pertama katinya pada awal tahun 1996, kemudian diikuti dengan versi 1.02
beberapa bulan kemudian. Pada awalnya Java masih belum mampu memenuhi kebutuhan
para pengembang untuk membangun sebuah software secara profesionat. Baru pada
tahun 1998 muncul versi Java 1.2 yang dirilis pada bulan Desember dan beberapa
hari kemudian namanya diganti dengan Java 2.
JAVA
LANGUAGE SPESIFICATION, API, JDK, DAN IDE
Java language
spesification adalah definisi teknis dart bahasa pemrograman Java yang di
dalamnya terdapat aturan penulisan sintaks dan semantik Java. Referensi tengkap
tentang Java language spesification dapat Anda temui pada website resmi Java,
yaitu http://java.sun.com/docs/books/jl.
API adalah Application
Programming Interface yaitu sebuah layer yang berisi class-class yang sudah
didefinisikan dan antarmuka pemrograman yang akan membantu para pengembang
aplikasi dalam perancangan sebuah aplikasi. API memampukan para pengembang
untuk dapat mengakses fungsi-fungsi sistem operasi yang diizinkan melatui
bahasa Java. Pada saat ini dikenal ada tiga buah API dari Java, yaitu:
1. J2SE, Java 2 Standard Edition adalah
sebuah API yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi yang
bersifat client-side standalone atau applet.
2. J2EE, Java 2 Enterprise Edition adalah
API yang digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi-aplikasi yang bersifat
server-side seperti Java Servlet, dan Java Server Pages.
3. J2ME, Java 2 Micro Edition adalah API
yang merupakan subset dari J2SE tetapi memiliki kegunaan untuk mengembangkan
aplikasi pada handheld device seperti Smart Phone atau PDA tentu saja yang di
dalamnya telah ditanamkan interpreter Java.
Sun merilis tiap versi
J2SE dengan sebuah JDK (Java Development Kit) dan JDK untuk J2SE 6.0 ini
versinya adalah JDK 1.6. JDK sebenarnya adalah sekumpulan program kecil yang
akan sangat membantu para pengembang aplikasi dalam merancang dan melakukan
testing program. JDK harus diakses lewat command line. Anda jangan bingung oleh
istilah JDK 1.6 atau JDK 6.0 karena hal ini mengacu pada hal yang sama. Selain
JDK bawaan sendiri dari Sun, ada juga beberapa tool untuk pengembangan aplikasi
dari pihak ketiga, contohnya:
1. Jbuilder dari Borland
(www.borland.com).
2. NetBeans Open Source dan Sun (www.NetBeans.org).
3. Sun ONE, yaitu versi komersial dari
NetBeans yang dibuat oleh Sun (java.sun.corn).
4. Eclipse Open Source dari IBM
(www.eclipse.org).
Tool-tool di atas juga
memiliki IDE sendiri-sendiri. IDE (Integrated Development Environment), yaitu sebuah
lingkungan pengembangan aplikasi yang lengkap dan dapat membantu proses
pengembangan sebuah aplikasi menjadi lebih cepat. Pada IDE Anda dapat melakukan
proses perancangan, kompilasi, debugging, building, dan dapat menggunakan
fasilitas pertolongan online. Pada IDE para pengembang hanya perlu memencet
tombol fungsi tertentu seperti (F5 atau F7, dan lain- lain) untuk melakukan
proses-proses kompilasi, debugging, bahkan building sebuah aplikasi. Anda dapat
men-download Java di www.java.com/en/download/. Sedangkan untuk men-download
NetBeans Anda dapat mendapatkannya di www.NetBeans.org/downloads/. Jika Anda
menemukan bahwa versi NetBeans tidak sama atau sudah muncul versi yang terbaru,
maka Anda masih dapat menggunakannya dengan sedikit membaca petunjuk tentang
fasilitas yang terbaru pada versi NetBeans tersebut. Perkembangan dari versi
NetBeans memang sangat cepat, tetapi jika Anda telah mengerti dasar
penggunaannya maka semuanya akan menjadi mudah.
